Salah satu organisasi dunia, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menobatkan kota Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia (City of Literature) pada 8 November 2021 yang lalu. Jakarta merupakan salah satu dari 53 kota di dunia yang telah dikukuhkan sebagai City of Literature. Bahkan Jakarta sampai saat ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia dan Asia Tenggara yang menyandang predikat tersebut.
Terpilihnya Jakarta sebagai City of Literature ini─terlepas dari pro kontra yang ada di masyarakat─tentunya menunjukkan pengakuan dunia bahwa Jakarta telah memenuhi beberapa persyaratan yang cukup ketat untuk menjadi pantas sebagai City of Literature.
Diolah dari berbagai sumber, UNESCO menetapkan beberapa kriteria sebuah kota layak dinobatkan menjadi City of Literature, di antaranya:
- Kualitas, kuantitas, dan keragaman penerbitan di kota
- Menyelenggarakan acara dan festival sastra yang mempromosikan karya sastra dalam dan luar negeri
- Adanya perpustakaan, toko buku, dan pusat kebudayaan publik atau swasta, yang melestarikan, mempromosikan, dan menyebarluaskan literatur dalam dan luar negeri
Terpilihnya Jakarta seharusnya memacu kota lain di Indonesia untuk terus berbenah khususnya dapat secara rutin menyelenggarakan kegiatan literasi yang melibatkan masyarakat banyak. Pertanyaan berikutnya, adakah kota lain di Indonesia yang berpotensi menjadi City of Literature selanjutnya? Kota Salatiga bisa menjadi salah satu kandidatnya. Selain predikatnya sebagai kota tertua kedua di Indonesia, hadirnya penyair besar asal Prancis di Salatiga sekira tahun 1876 bisa menjadi modal awal untuk mulai berkampanye menjadi City of Literature. (DJ)